INCOMING
QUALITY CONTROL
LAPORAN
Disusun untuk memenuhi persyaratan
menjadi karyawan tetap
di PT. Pura Barutama Unit Offset
![]() |
Oleh:
ELSA ALAMUAZA
NIK: 10254
DEPARTEMEN QUALITY ASSURANCE
PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET
KUDUS
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Elsa alamuaza
NIK : 10254
Judul Laporan :
Incoming Quality Control
Kudus,
Desember
2013
Mengetahui Penyusun
(Imam Haryanto) (ELSA ALAMUAZA)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas
limpahan berkat, rahmat, dan karunia Allah SWT penulis dapat menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya. Tak lupa penulis juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung
telah membantu proses penulisan makalah ini mulai dari awal hingga akhir.
Penulisan laporan ini
merupakan salah satu persyaratan untuk menjadi karyawan tetap di PT Pura Barutama
Unit Offset. Isi dari laporan ini adalah tugas yang dikerjakan penulis selama
bekerja di PT Pura Barutama Unit Offset bagian Quality Assurance khususnya di
bagian QC Incoming.
Dalam penulisan makalah ini
penulis masih merasa banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis, walaupun telah
dikerahkan segala kemempuan untuk lebih teliti, tetapi masih dirasakan banyak
kekurang tepatan .Penulis mengharapkan saran yang membangun, agar tulisan ini
bermanfaat bagi kepentingan bersama.
Kudus, Desember 2015
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur
penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan bagi
penulis sehingga dapat terselesainya laporan ini. Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada:
1.
Manager Quality Assurance Bapak Imam Haryanto., yang
telah memberikan arahan dan bimbingan
selama Penulis bekerja di PT. Pura Barutama Unit Offset .
2.
Wakil Manager Quality Assurance Bapak Sri Warsito., yang
senantiasa memberikan dorongan moril,motivasi dalam pekerjaan penulis.
3.
Kabid
Incoming Quality Control Ibu Riska Hesti Marlitasari yang dengan penuh
kesabaran dan kebijaksanaannya selalu menyediakan waktu untuk memberikan
bimbingan, saran, kritikan, motivasi dan energi positif dalam pekerjaan penulis
. serta banyak memberikan masukan dan saran bagi kesempurnaan laporan.
4.
Teman-teman di seluruh departemen QA yang selalu
memberikan semangat dan dukungan pada penulis.
Penulis menyadari bahwa semua bantuan dan kebaikkan yang telah diberikan
pada Penulis, Penulis tidak dapat membalasnya, Penulis hanya dapat mengucapkan
terima kasihdan berdoa semoga Allah SWT
membalas dengan kelimpahan berkat dan kebaikan semuanya. Amin.
Kudus, Desember
2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................................... i
Halaman Pengesahan............................................................................................................. ii
Kata Pengantar...................................................................................................................... .iii
Ucapan Terima Kasih............................................................................................................ iv
Daftar Isi................................................................................................................................. v
BAB
I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
I. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
II. Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB
II INCOMING QUALITY CONTROL............................................................................. 3
II.1. Flow Process Incoming Quality Control.............................................................. 3
II.2.
Pengertian............................................................................................................ 4
BAB
III PROGRESS KERJA................................................................................................. 5
III.1. Tugas dan tanggungjawab................................................................................... 5
III.1.1. Incoming Quality Control
Bahan Baku Tinta.................................................... 5
III.1.2. Incoming Quality Control
Bahan Baku Chemical............................................. 6
III.1.2.1. IQC Bahan Baku Varnish............................................................................... 6
III.1.2.2. IQC Bahan Baku Lem.................................................................................... 7
III.1.2.3. IQC Bahan Baku Solvent............................................................................... 8
III.1.2.4. IQC Bahan Spray Powder............................................................................. 9
III.1.3. Pengujian Sampel Bahan Masuk.................................................................... 10
III.2. Improvements.................................................................................................... 10
BAB
IV PENUTUP............................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
PT
Pura Barutama (Perseroan) berdiri sejak tahun 1908, Saat pertama berdiri, Pura
Group (Perseroan) hanyalah usaha percetakan kecil dengan karyawan yang
berjumlah tidak lebih dari 8 orang. Pada tahun 1970 PT Pura Barutama mencatat
tonggak sejarah penting dengan peralihan ke kepemimpinan baru di bawah generasi
ketiga - Jacobus Busono. Saat itu, Perseroan telah berkembang menjadi sebuah usaha
percetakan dengan 35 karyawan. Dan saat ini, Perseroan telah bertumbuh menjadi
salah satu nama yang cukup disegani di industri percetakan & pengepakan di
seantero Asia Tenggara. Menyusul ekspansi secara perlahan namun pasti dan
terarah selama bertahun-tahun, Perseroan kini merupakan kelompok usaha yang
terintegrasi secara vertikal dan terdiri dari berbagai divisi/ unit bisnis,
yang bergerak di bidang-bidang usaha sekarang perusahaan ini telah berkembang
menjadi lebih dari 25 unit.
Salah
satu unit PT Pura Barutama adalah Unit Offset.Pura Offset dimulai sebagai
perusahaan percetakan letterpos pada tahun 1908. Perusahaan ini berkembang
pesat sejalan dengan permintaan pasar yang semakin meningkat pula akan kemasan.
Saat ini Pura Offset termasuk pemimpin pasar dalam bisnis percetakan offset
dengan customer dari berbagai perusahaan berskala internasional seperti
Unilever, Nestlé, Fonterra, Reckitt Benkiser, Boehringer Ingelheim, Tempo Scan,
dan banyak perusahaan lainnya.Dan sebagai bukti komitmen telah memberikan
pelayanan dan produk yang terbaik,Pura Barutama Unit Offset telah mendapatkan
sertifikasi :
1. ISO
9001:2008 Sistem Manajemen Mutu
2. ISO
22000:2005 Sistem Manajemen Keamanan Pangan
3. OHSAS
18001:2007 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
4. FSC
Chain Of Custody Sistem Lacak Balak Kayu
Pura
Offset terbagi dalam beberapa departemen, salah satunya adalah QA (Quality
Assurance) Departemen. Quality Assurance Department merupakan kunci
keberhasilan dari sebuah system kualitas yang telah dibangun.Dalam sebuah perusahaan
Departemen Quality Control ataupun Quality Assurance mempunyai peran penting
demi terjaganya mutu produk yang dihasilkan, meskipun telah diketahui proses
yang selama ini berjalan pastinya sudah sesuai dengan yang di tentukan dalam
prosedur kerja. departemen QA/QC diperlukan untuk memastikan produk yang
dikirim ke pelanggan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.proses
pengendalian kualitas oleh departemen Quality Control/Quality Assurance,
dimulai sejak kedatangan material (Incoming Quality Control), pengendalian kualitas dalam
proses produksi (In
Process Quality Control), pengendalian kualitas produk sebelum di kirim ke
pelanggan (Finishing
Quality Control), dan lain-lain.
II. Tujuan
Tujuan
penulisan laporan ini adalah :
1.
Diajukan
sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi karyawan tetap di PT. Pura
Barutama Unit Offset
2.
Sebagai
bentuk laporan pertanggung jawaban kepada perusahaan
3.
Penjelasan
atas fungsi dan pekerjaan penulis di departemen Quality Assurance khususnya Incoming QC.
BAB II
INCOMING QUALITY
CONTROL
QUALITY ASSURANCE
II.1. Flow Process Incoming Quality Control

![]() |
II.2.
Pengertian
Incoming Quality Control merupakan bagian dari divisi
Quality Assurance yang bertanggung jawab menginspeksi dan menjamin atas kualitas
bahan baku yang akan digunakan untuk produksi. Jika kedatangan bahan baku yang
akan digunakan produksi tidak sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas
yang ditetapkan maka Incoming Quality Control berhak untuk meng-complaint atau
bahkan mereject kedatangan barang tersebut karena dapat mempengaruhi kualitas
product yang akan dihasilkan produksi yang akan dikirimkan ke customer. Oleh
karena itu Incoming Quality Control merupakan salah satu bagian terpenting
pertama dari Quality Assurance dikarenakan menjadi penyaringan pertama bahan
baku sebelum bahan baku tersebut diproses dan menjadi product yang dipesan oleh
customer.
Adapun bahan baku yang di inspeksi kualitasnya oleh
bagian Incoming QC antara lain :
a) Kertas
b) Tinta
c) Varnish
d) Lem
e) Foil
f) Flute
g) Box
h) OPP/PET
i) Chemical
BAB III
PROGRES KERJA
III.1 Tugas dan Tanggung Jawab
Di bagian Incoming Quality
Control, penulis mempunyai peran dalam pengendalian dan pemantauan kualitas bahan
baku yang digunakan di PT. Pura Barutama Unit Offset, adapun tugas dan
tanggungjawab penulis antara lain :
III.1.1
Incoming Quality Control Bahan Baku Tinta
Dalam Cetak Offset, tinta
merupakan bahan baku utama yang menentukan arah warna cetakan, dan untuk
mendukung warna yang berkualitas, maka tinta yang digunakan perlu diuji
kualitasnya.
Pengujian bahan baku tinta
merupakan hal baru di Incoming Quality Control di PT. Pura Barutama Unit
Offset. Dan untuk memenuhi tuntutan standar ISO 9001 mengharuskan adanya
pemeriksaan kualitas bahan baku tinta. Adapun alur proses pengujian bahan baku
tinta meliputi
:
1. Pengambilan
sample Tinta
Setelah
mendapat informasi dari gudang tentang kedatangan bahan baku, lalu mencatat
data administrasi bahan yang meliputi nomor surat jalan, nomor PO, batch number
tinta, serta jumlah kedatangan, kemudian mengkomparasikan dengan realita fisik
dari kedatangan bahan baku dan mengambil sampel bahan AQL.
2.
Pemeriksaan
Color Shade
Pemeriksaan
color shade dilakukan untuk membandingkan warna antara tinta yang baru datang
dengan kedatangan sebelumnya .pemeriksaan dilakukan dengan proses drop-down pada tinta yang disampling
dengan menggunakan tinta master sebagai acuan untuk setiap kedatangan.
3. Pemeriksaan viskositas tinta
Viskositas adalah ukuran kekentalan
atau tekanan dalam (internal friction) dari suatu bahan terhadap alirannya,
pengukurannya menggunakan alat Viscometer dengan menggunakan satuan centipoises
(cP). Standar yang dipakai sebagai ambang batas viskositas tinta adalah
maksimal 1.000.000 cPs.
4.
Tes diameter tinta
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui daya sebar tinta dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan alat
Spread-O-meter. Standar hasil
pengujian tertulis di Technical data sheet yang dilampirkan supplier.
5.
Pembuatan laporan pemeriksaan
Setelah
dilakukan pemeriksaan secara laboratory. Kemudian dibuat laporan pemeriksaan
mutu tinta yang berisi hasil pemeriksaan, serta kesimpulan terhadap hasil uji,
apakah diterima, dikomplain, atau ditolak. Kemudian memberikan label status dan
nomor test pada bahan yang telah di
check sesuai dengan kesimpulan hasil uji.
III.1.2
Incoming Quality Control Bahan Baku Chemical
Bahan baku chemical yang
menjadi tanggung jawab penulis untuk diuji kualitasnya adalah UV dan Waterbased varnish, Lem Laminasi Flute dan OPP,
bahan solvent, serta spray powder.
III.1.2.1 IQC Bahan Baku
Varnish (UV Varnish dan Waterbased Varnish)
Pengujian bahan
baku varnish meliputi :
1. Pengambilan
sample varnish
Setelah
mendapat informasi dari gudang tentang kedatangan bahan baku, lalu mencatat
data administrasi bahan yang meliputi nomor surat jalan, nomor PO, batch number
lem, serta
jumlah kedatangan, kemudian mengkomparasikan dengan realita fisik dari
kedatangan bahan baku dan mengambil sampel bahan sesuai dengan AQL.
2. Pemeriksaan viskositas varnish
Pengukuran viskositas varnish dapat
dilakukan dengan dua metode,yaitu menggunakan Viscometer, atau menggunakan Zahn
Cup #4mm, disesuaikan dengan tingkat kekentalan bahan ataupun satuan
viskositas yang dipakai oleh supplier bahan yang bersangkutan. Standar yang
dipakai mengacu pada technical data sheet bahan yang dilampirkan supplier.
3.
Pemeriksaan Solid Content varnish
Pengujian solid content bertujuan
mengetahui esensi dari bahan penyusun varnish dibandingkan dengan bahan pengisinya,
pengujian dilakukan dengan menggunakan media cawan petri dan media pengeringan oven. Standarnya juga
mengacu pada technical data sheet bahan tersebut.
4.
Aplikasi Bahan
Pengaplikasian varnish dapat
dilakukan baik dengan menggunakan media barcoater,
maupun aplikasi pada mesin langsung. Kemudian dianalisis kekeringannya diatas
cetakan dan diukur kegilapannya (glossy) menggunakan alat Glossmeter.
5. Pembuatan laporan pemeriksaan
Setelah
dilakukan pemeriksaan secara laboratory. kemudian dibuat laporan pemeriksaan
mutu varnish yang berisi hasil pemeriksaan, serta kesimpulan terhadap hasil
uji, apakah diterima, dikomplain, atau ditolak. Kemudian memberikan label
status pada bahan yang telah di check sesuai dengan kesimpulan hasil uji.
III.1.2.2 IQC Bahan baku lem (Lem Laminasi Flute dan Lem
Laminasi OPP)
Pengujian bahan
baku lem meliputi :
1. Pengambilan
sample lem
Setelah
mendapat informasi dari gudang tentang kedatangan bahan baku, lalu mencatat
data administrasi bahan yang meliputi nomor surat jalan, nomor PO, batch number
lem,serta jumlah kedatangan ,kemudian mengkomparasikan dengan realita fisik
dari kedatangan bahan baku dan mengambil sampel bahan sesuai dengan AQL.
2. Pemeriksaan viskositas lem
Pengukuran viskositas lem menggunakan
Viscometer, atau menggunakan Zahn Cup
#44mm. Standar yang dipakai mengacu pada technical data sheet bahan yang
dilampirkan supplier.
3.
Pemeriksaan Solid Content lem
Pengujian solid content bertujuan
mengetahui esensi dari bahan penyusun lem dibandingkan dengan bahan pengisinya,
pengujian dilakukan dengan menggunakan media cawan petri dan media pengeringan oven. Standarnya juga
mengacu pada technical data sheet bahan tersebut.
4. Aplikasi Bahan
Pengaplikasian lem dilakukan baik
dengan melakukan trial pada mesin langsung. Kemudian dianalisis kekeringannya
dan kerekatannya.
5. Pembuatan laporan pemeriksaan
Setelah dilakukan
pemeriksaan secara laboratory.kemudian dibuat laporan pemeriksaan mutu lem yang
berisi hasil pemeriksaan, serta kesimpulan terhadap hasil uji, apakah diterima,
dikomplain, atau ditolak. Kemudian memberikan label status pada bahan yang
telah di check sesuai dengan kesimpulan hasil uji.
III.1.2.3 IQC Bahan Baku Solvent
Pengujian bahan
baku solvent meliputi :
1. Pengambilan
sample solvent
Setelah
mendapat informasi dari gudang tentang kedatangan bahan baku, lalu mencatat data
administrasi bahan yang meliputi nomor surat jalan, nomor PO, batch number
solvent,serta jumlah kedatangan ,kemudian mengkomparasikan dengan realita fisik
dari kedatangan bahan baku dan mengambil sampel bahan sesuai dengan AQL.
2. Pemeriksaan visual
Pemeriksaan visual pada solvent
meliputi warna, bau, serta bentuk dari bahan. Standar yang dipakai mengacu pada
technical data sheet bahan yang dilampirkan supplier.
3.
Pemeriksaan berat jenis.
Pengukuran berat jenis solvent
menggunakan media tabung dan alat ukur berat jenis Hidrometer. Standar yang
dipakai sesuai yang tertera pada technical data sheet bahan solvent.
4. Pembuatan laporan pemeriksaan
Setelah dilakukan
pemeriksaan secara laboratory.kemudian dibuat laporan pemeriksaan mutu solvent yang berisi hasil pemeriksaan,
serta kesimpulan terhadap hasil uji, apakah diterima, dikomplain, atau ditolak.
Kemudian memberikan label status pada bahan yang telah di check sesuai dengan
kesimpulan hasil uji.
III.1.2.4 IQC Bahan Spray Powder
Pengujian bahan
spray powder meliputi :
1. Pengambilan
sample spray powder
Setelah
mendapat informasi dari gudang tentang kedatangan bahan , lalu mencatat data
administrasi bahan yang meliputi nomor surat jalan, nomor PO, batch number
solvent,serta jumlah kedatangan ,kemudian mengkomparasikan dengan realita fisik
dari kedatangan bahan dan mengambil sampel bahan sesuai dengan AQL.
2. Pemeriksaan visual
Pemeriksaan visual pada spray powder
meliputi warna, bau, serta bentuk dari bahan. Standar yang dipakai mengacu pada
technical data sheet bahan yang dilampirkan supplier.
3. Pembuatan laporan pemeriksaan
Setelah
dilakukan pemeriksaan secara laboratory.kemudian dibuat laporan pemeriksaan mutu spray powder yang berisi hasil
pemeriksaan, serta kesimpulan terhadap hasil uji, apakah diterima, dikomplain,
atau ditolak. Kemudian memberikan label status pada bahan yang telah di check
sesuai dengan kesimpulan hasil uji.
III.1.3
Pengujian Sampel Bahan Masuk
Selain
melakukan pengujian terhadap bahan baku kedatangan, penulis juga bertugas
melakukan pemeriksaan terhadap sampel bahan baku masuk yang diajukan oleh
departemen lain (produksi, pengadaan, R&D) dengan tujuan pengembangan untuk
peningkatan hasil produksi, maupun untuk penurunan biaya produksi dengan tidak
mengurangi kualitas produk yang dihasilkan.
III.2
Improvemen
Dalam menjalani tugasnya sebagai
Incoming Quality Control, penulis mempunyai inisiatif dalam menghadapi beberapa
masalah bahan baku antara lain :
1.
Standar
viskositas tinta yang hanya ditentukan nilai maksimalnya yakni 1.000.000 Cps, dianggap kurang akurat dalam audit oleh
beberapa customer ,sebagian besar supplier tinta juga tidak mencantumkan
standar viskositas produknya.
Solusi : standar
viskositas tinta telah dikembangkan lagi dengan mencantumkan titik minimalnya,
dengan metode membuat rekap pada tiap pengukuran viskositas tinta, disamping
akan memintakan standar viskositas kepada supplier.
2.
Beberapa
supplier juga tidak mencantumkan standar daya sebar tintanya,padahal standar
daya sebar ini penting untuk mengetahui kemampuan tinta untuk trapping saat aplikasi cetak.
Solusi :
dilakukan pembuatan range daya sebar tinta,dan meminta supplier agar
mencantumkan standar pada technical data sheet yang dilampirkan.
3.
Telah
terjadi dimana beberapa produk mengalami masalah yakni lapisan varnish calandering
mengelupas diatas tinta. Setelah dilakukan analisis, yang menjadi penyebabnya
adalah tinta yang digunakan mempunyai kandungan wax yang tinggi sehingga
varnish tidak melekat sempurna pada tinta.
Solusi : Tinta
dengan kandungan wax yang tinggi mempunyai tingkat kelicinan yang tinggi
sehingga hanya cocok untuk diaplikasikan dengan varnish yang mempunyai
kandungan wax tinggi juga (biasanya jenis waterbased varnish) dan tidak cocok
untuk varnish dengan spesifikasi lain (seperti UV varnish dan calandering
varnish). Untuk itu, kami melakukan kerjasama dengan departemen
produksi, melakukan
pengklasifikasian sesuai dengan kandungan wax yang dimiliki, agar
penggunaan tinta sesuai dengan varnish yang akan digunakan.
4.
Problem
coatingan kasar yang sering dialami pada bahan baku kertas, membuat perusahaan
harus mencari solusi disamping melakukan complain pada supplier kertas.
Solusi : densitas
(kepekatan warna) tinta merupakan hal yang dapat dijadikan faktor untuk
mengatasi masalah ini, dengan tinta yang
mempunyai densitas tinggi maka area kertas yang bercoatingan kasar dapat
tertutupi dan hasil cetakan tetap prima. Untuk itu telah dikomunikasikan pada
supplier tinta untuk memberikan tinta dengan spesifikasi high density.
BAB IV
PENUTUP
Dalam
lingkup PT Pura Barutama Unit Offset secara umum, serta di bagian Quality Assurance
secara khusus, penulis
mempunyai peran dalam pengendalian dan pemantauan kualitas pada bahan baku
tinta dan beberapa bahan chemical serta material pendukungnya.adapun tugas dan
tanggung jawab pekerja adalah :
1. Melakukan pemeriksaan dan penanganan terhadap bahan baku
tinta dan atau bahan kimia lainnya ;
2. Melakukan pengembangan yang mungkain untuk kelancaran
pemeriksaan atau proses produksi.
3. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kabid laborat
dan QA Manager
4. Pekerja akan selalu menjaga kondisi dan lingkungan kerja
tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat kebersihan ruang kerja, penataan dan pengaturan ruangan serta penataan instalasi
elektronik sehingga resiko terjadinya bahaya kebakaran dapat dicegah atau
dihindari.
5. Menjaga dan memelihara segala hal yang terkait dengan
keamanan, kenyamanan, kesehatan
lingkungan dan fasilitas kerja.

